Kamis, 22 Mei 2025
Nasional

Presiden Jokowi Instruksikan ASN Pindah ke Ibu Kota Negara pada Januari 2025

harianbenua.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk mulai pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) pada Januari 2025.

“Semalam saya mendapatkan perintah dari Bapak Presiden melalui Pak Pratikno bahwa ASN akan dipindahkan ke IKN pada bulan Januari,” kata Anas dalam acara Gebyar Pelayanan Prima di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, pemindahan ASN ke IKN direncanakan pada September 2024, namun hingga awal Oktober belum ada pemindahan yang terlaksana.

“Awalnya direncanakan September atau Oktober. Namun, Presiden mengarahkan agar tidak hanya fokus pada infrastruktur yang telah diselesaikan oleh Menteri PUPR dan Kepala OIKN, tetapi juga memastikan ekosistemnya sudah siap,” ujar Anas.

Untuk mempersiapkan hal ini, Kementerian PANRB akan segera menyusun skema pemindahan ASN dan merumuskan insentif yang akan diberikan.

“Kami terus bekerja keras, meskipun tugas ini semakin bertambah, berarti kami harus lembur lagi. Bahkan tadi malam kami sudah lembur bersama tim,” tambah Anas.

Sebelumnya, pada Jumat (4/10), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengakui bahwa pemindahan ASN ke IKN mengalami keterlambatan dibandingkan jadwal semula.

“Menurut jadwal, kita memang sudah sedikit terlambat,” ungkap Suharso di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat.

Untuk mengejar keterlambatan tersebut, Suharso mengatakan bahwa penjadwalan ulang akan dilakukan dan dimulai pada Oktober atau November 2024.

“Apakah mulai bulan ini atau bulan depan, kita akan mulai pemindahan ASN untuk mengejar keterlambatan,” katanya.

Suharso juga menekankan bahwa prioritas saat ini adalah memastikan ketersediaan fasilitas penting bagi ASN di IKN, seperti rumah sakit dan fasilitas kesehatan, meskipun beberapa fasilitas lain, seperti sekolah untuk anak-anak ASN, mungkin belum sepenuhnya tersedia.

“Yang paling penting saat ini adalah memastikan dukungan bagi ASN, seperti fasilitas kesehatan jika mereka jatuh sakit. Sekolah untuk anak-anak mereka mungkin belum siap dalam waktu dekat,” pungkas Suharso.



Baca Juga