Minggu, 22 Des 2024
Nasional

Laila Fatihah dari Fraksi PPP Kritik Keterlambatan Proyek Mega Kota Samarinda

harianbenua.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah dari Fraksi PPP, mengungkapkan pandangannya terkait dengan proyek-proyek mega yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah kota, seperti terowongan, Teras Samarinda, dan folder.

Dalam wawancaranya pada Rabu, 26 Juni 2024, Laila menyatakan bahwa fraksinya selalu mendukung peningkatan pembangunan. Namun, ia juga mengungkapkan keprihatinannya karena proyek-proyek besar tersebut mulai menghadapi masalah, bahkan tidak selesai sesuai target yang ditentukan.

“Dari semua pembangunan mega proyek yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kota, semuanya tidak selesai sesuai target. Artinya, kita perlu mengevaluasi di mana kesalahannya, mungkin ada kurang matangnya perencanaan,” ujar Laila.

Laila menegaskan bahwa DPRD tidak pernah menghambat program-program pemerintah dalam percepatan pembangunan. Namun, ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk setiap proyek besar guna mencapai target yang telah ditetapkan.

“Yang pasti, setiap proyek besar harus direncanakan dengan matang agar dapat tercapai sesuai target yang diinginkan,” tambahnya.

Kritik Laila terhadap proyek-proyek tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk pembangunan terowongan, Teras Samarinda, dan folder. Baru-baru ini, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, telah meminta maaf karena proyek terowongan tidak terlaksana sesuai target.

Lebih lanjut, Laila menyarankan agar pemerintah fokus menyelesaikan proyek yang sudah ada sebelum memulai proyek baru, seperti rencana pembangunan rel kereta api yang menurutnya hanya akan menambah beban APBD tanpa memenuhi kebutuhan mendesak warga saat ini.

“Kita seharusnya menyelesaikan yang sudah ada dulu sebelum memulai proyek baru yang mungkin belum mendesak. Jangan terburu-buru dalam membangun, tapi lebih baik cermat dalam perencanaan dan pelaksanaan,” tegasnya.

Laila berharap agar pemerintah kota dapat lebih bijak dalam mengelola proyek-proyek tersebut agar tidak terjadi keterlambatan dan masalah di masa mendatang yang dapat mengganggu keberlangsungan pembangunan di Samarinda.



Baca Juga