harianbenua.com – Presiden Joko Widodo mengungkapkan dua fokus utama kunjungannya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), belum lama ini. Salah satunya adalah pembangunan pusat keuangan di Kawasan Ekonomi Khusus (IKN).
“Ketika kami ke Uni Emirat Arab, kami hanya membahas dua hal penting, hanya dua meskipun ada hal lainnya, tetapi dua hal yang penting. Pertama, mengenai pembangunan pusat keuangan di mana kami ingin meniru sistemnya, bagaimana merekrutnya, dan bagaimana regulasinya agar pusat keuangan seperti di Dubai,” kata Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/7/2024).
Jokowi menjelaskan bahwa kunjungannya telah menghasilkan nota kesepahaman (MoU) antara Otoritas Ibu Kota Nusantara dengan Dubai International Financial Centre (DIFC) untuk membangun pusat keuangan di IKN. “Ini berarti pusat keuangan di IKN diharapkan segera terbentuk dan beroperasi,” tambah Jokowi.
Kedua, pembicaraan mengenai kerja sama pengembangan industri nikel hingga menjadi baterai mobil listrik. Jokowi menyebut bahwa kerja sama antara Indonesia dan UEA dimulai dari pengembangan nikel dari hulu hingga hilir.
“Dari tambang, kemudian pemurnian tingkat tinggi (HPAL), pembuatan katoda, bahan baku awal baterai mobil listrik (prekursor), serta kendaraan listrik (EV), semuanya merupakan kerja sama dengan UEA,” jelasnya.
Jokowi juga menambahkan bahwa Indonesia saat ini sedang mengejar kerja sama dengan dua negara lainnya untuk memajukan diri dalam industri kendaraan listrik.