harianbenua.com
Masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sedang mengalami situasi kritis. Dalam tiga hari terakhir hingga Kamis (16/5/2024), lima kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir sampai atap rumah warga. Banjir disebabkan oleh limpahan arus deras Sungai Ulu Mahakam dari Sungai Long Apari di Mahulu serta air kiriman dari Sungai Boh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Badan SAR Nasional (Basarnas) Balikpapan bersiap menerjunkan personel untuk membantu proses evakuasi warga. Basri dari Basarnas Balikpapan mengatakan bahwa mereka akan membawa logistik dan bekerja sama dengan BPBD Kaltim.
Selain merendam rumah warga, banjir juga memengaruhi fasilitas publik seperti puskemas, sekolah, bank, polsek, masjid, dan gereja. Akses jalan menuju Mahulu terputus, dan Basarnas masih menunggu informasi lanjutan dari BPBD Kaltim.
Lima kecamatan yang terkena dampak banjir adalah Long Bagun, Long Hubung, Laham, Long Pahangai, dan Long Apari. Mayoritas rumah yang terendam berada di bantaran Sungai Mahakam Ulu. Meski demikian, belum ada laporan korban jiwa.
Aparat kepolisian setempat telah melakukan rapat untuk menetapkan langkah strategis, termasuk memperingatkan masyarakat, mengevakuasi yang terdampak, dan memperbaiki infrastruktur yang terjangkau setelah banjir. Kendala saat ini termasuk keterbatasan sarana evakuasi dan personel di Polres Mahakam Ulu. (Adv)