harianbenua.com – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, menyatakan bahwa ia akan terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan meningkatkan keterwakilan mereka di legislatif. Meskipun hanya ada delapan anggota perempuan di DPRD Kaltim, kehadirannya bersama Ananda Emira Moeis di kursi pimpinan diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk memperkuat suara perempuan dalam pembuatan kebijakan.
Yenni menjelaskan, keberadaan perempuan di posisi strategis seperti pimpinan DPRD bukan sekadar pencapaian, tetapi simbol bahwa perempuan memiliki kapasitas untuk memimpin dan mengambil keputusan yang menguntungkan semua pihak, termasuk dalam hal hak-hak perempuan. “Kami akan memastikan isu-isu seperti kekerasan terhadap perempuan, kesenjangan gender, dan diskriminasi mendapat perhatian serius,” kata Yenni.
Isu hak perempuan yang sering kali terabaikan, seperti cuti hamil, layanan kesehatan pasca melahirkan, dan pemulihan bagi korban kekerasan, akan menjadi fokus perjuangan Yenni selama menjabat. “Saya berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak perempuan tersebut dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang layak,” ungkapnya.
Menurut Yenni, untuk mewujudkan perubahan yang lebih besar, keterwakilan perempuan di DPRD Kaltim harus mencapai 30 persen. Hal ini membutuhkan pendidikan politik yang lebih luas dan kesadaran publik akan pentingnya keterlibatan perempuan dalam dunia politik.
“Keberadaan saya di DPRD adalah untuk menginspirasi perempuan lain agar berani terjun ke dunia politik. Perempuan memiliki potensi yang sama untuk memimpin dan memberikan kontribusi positif dalam berbagai bidang, termasuk di legislatif,” tutup Yenni. (adv)
– Husaini