harianbenua.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, menyatakan keprihatinannya atas penurunan keterwakilan perempuan di DPRD Kaltim. Berdasarkan hasil Pemilu 2024, hanya 8 dari 55 anggota DPRD Kaltim yang berasal dari perempuan, atau sekitar 14,54%, jauh dari target keterwakilan 30% sebagaimana yang diharapkan pemerintah.
“Keterwakilan perempuan di DPRD Kaltim masih sangat rendah. Meski ada kemajuan dalam kesetaraan gender, namun di dunia politik, perempuan masih belum mendapatkan tempat yang sesuai,” ungkap Shemmy saat dihubungi, Rabu (6/11/2024).
Meskipun jumlah perempuan di DPRD Kaltim menurun dibandingkan periode sebelumnya, Shemmy menegaskan bahwa keterwakilan perempuan harus dipandang lebih dari sekadar angka. Yang lebih penting, menurut Shemmy, adalah memastikan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan kontribusinya dalam pembangunan daerah.
“Perempuan memiliki perspektif yang berbeda, yang dapat membantu merespons kebutuhan masyarakat dengan lebih baik. Keterwakilan perempuan bukan hanya masalah kuota, tetapi juga kualitas kontribusi mereka,” kata Shemmy.
Shemmy juga mengingatkan pentingnya memberdayakan perempuan, terutama generasi muda, untuk lebih aktif di dunia politik dan pemerintahan. Ia berharap, dengan peningkatan pemberdayaan dan advokasi yang terus-menerus, Kalimantan Timur dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan kesetaraan gender yang lebih nyata. (adv)
– Husaini