Senin, 23 Des 2024
Advertorial

Salehuddin: Perubahan Kurikulum yang Terlalu Sering Merusak Stabilitas Pendidikan

harianbenua.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Salehuddin, mengkritik kebijakan mengganti kurikulum pendidikan secara mendadak setiap kali ada pergantian menteri atau presiden. Ia menilai, perubahan kurikulum yang terlalu sering dapat merusak stabilitas sistem pendidikan di Indonesia.

“Tidak seharusnya setiap kali ada pergantian menteri langsung diikuti perubahan kurikulum. Kalau memang ada yang perlu diperbaiki, kita bisa lakukan evaluasi. Namun, mengganti kurikulum secara menyeluruh saat ini saya rasa belum perlu,” ujar Salehuddin saat dihubungi, Rabu (6/11/2024).

Salehuddin menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka yang tengah diterapkan masih dalam proses adaptasi. Tenaga pendidik, kepala sekolah, dan siswa masih berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibawa oleh kurikulum baru ini. Jika kurikulum terus diganti, maka proses adaptasi yang tengah berlangsung akan terganggu.

“Evaluasi kurikulum memang penting, tetapi mengganti kurikulum di tengah proses adaptasi akan membuat sistem pendidikan kita semakin tidak stabil,” tambah Salehuddin. Ia juga menekankan bahwa SDM, terutama guru, harus benar-benar siap dan memiliki kompetensi yang cukup sebelum diberlakukan perubahan yang besar.

Menurutnya, pendidikan yang stabil dan berkesinambungan sangat penting untuk mencetak generasi yang unggul. Perubahan kurikulum yang terlalu sering hanya akan membingungkan siswa dan merugikan proses pembelajaran. (adv)

– Husaini



Baca Juga