harianbenua.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, baru saja menyelesaikan reses selama dua hari untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya, Samarinda. Reses ini berlangsung di lima lokasi, yakni Kelurahan Baqa, Mangkupalas, Rapak Dalam, Mesjid, dan Handil Bakti di Palaran.
Dalam kegiatan tersebut, Andi Satya mendengarkan dan mencatat keluhan serta harapan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. “Saya mendengar langsung apa yang disampaikan oleh masyarakat, baik itu keluhan, aduan, hingga harapan mereka,” katanya melalui pesan WhatsApp.
Salah satu masalah utama yang diangkat adalah sistem zonasi yang menyulitkan warga untuk mengakses sekolah negeri. Banyak orang tua merasa terhambat untuk memasukkan anak-anak mereka ke SMA Negeri karena jumlah sekolah yang terbatas. “Di sisi lain, biaya pendidikan di sekolah swasta menjadi kendala bagi banyak keluarga,” tambahnya.
Andi Satya menegaskan bahwa masalah ini harus segera dicari solusinya, mengingat pentingnya kebijakan wajib belajar 12 tahun. “Pemerintah harus bertanggung jawab dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang layak dan terjangkau bagi semua anak,” ucapnya.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk mengawal kebijakan pendidikan, agar tidak ada anak yang terhambat dalam pendidikan mereka hanya karena masalah zonasi atau ekonomi. “Kami akan terus memperjuangkan hak pendidikan bagi semua anak di Indonesia,” tutup Andi Satya. (adv)
– Husaini