harianbenua.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, mengajak mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Samarinda untuk memperdalam wawasan dan mengembangkan pola pikir kritis guna menyongsong masa depan Indonesia. Hal ini disampaikan Afif dalam diskusi publik bertema “Politisi Muda: Antara Harapan dan Realita dalam Menghadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045” yang diadakan di Bagios Cafe, Samarinda, Senin (11/11/2024).
Afif, yang merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra, menekankan pentingnya bagi generasi muda untuk keluar dari zona nyaman dan tidak takut untuk menghadapi tantangan. “Kalau junior-junior saya bisa melewati apa yang saya capai, saya justru senang, itu tanda mereka lebih baik. Keluar dari zona nyaman adalah langkah pertama yang perlu diambil,” ujar Afif.
Afif juga menceritakan pengalamannya semasa kuliah di Makassar, di mana ia harus mengelola uang saku yang sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Selama empat tahun berkuliah di Makassar, saya hanya mendapat uang saku sebesar Rp1,5 juta per bulan yang harus saya kelola untuk kebutuhan sehari-hari,” kenangnya. Meskipun dalam keterbatasan, Afif merasa pengalaman itu membentuk dirinya menjadi lebih disiplin dan tangguh.
Afif membandingkan kondisi di Makassar dan Samarinda, mengungkapkan bahwa di Makassar ia lebih sering berdiskusi tentang isu-isu penting seperti masa depan Indonesia dan pendidikan, yang menurutnya membantu mengembangkan kebiasaan berpikir kritis. Sementara di Samarinda, ia merasa banyak perbincangan yang lebih fokus pada hal-hal material seperti gadget dan mobil baru.
Afif pun mengajak para mahasiswa untuk membiasakan diri berdiskusi tentang topik-topik yang lebih bermanfaat dan memperkaya wawasan. “Budaya membaca buku dan berdiskusi tentang hal-hal positif harus kita tanamkan sejak dini, karena itulah yang akan membentuk masa depan bangsa,” ujarnya.
Afif menutup pesannya dengan mengingatkan para mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada kenyamanan saat ini, tetapi untuk berpikir lebih jauh ke depan dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan Indonesia lima tahun ke depan. “Jangan hanya fokus pada sekarang, mari kita siapkan diri untuk Indonesia yang lebih baik di masa depan,” tutupnya. (adv)
– Husaini