harianbenua.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, menyoroti masih kurang optimalnya pengelolaan sektor pariwisata di Kalimantan Timur. Ia menyebutkan bahwa potensi alam yang dimiliki daerah ini, seperti pulau, laut, dan hutan, belum dimaksimalkan untuk menjadi destinasi wisata yang mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Menurut Sapto, untuk menarik lebih banyak wisatawan, destinasi wisata di Kaltim harus memiliki daya tarik yang kuat, yang bisa terwujud melalui inovasi dan pengelolaan yang lebih profesional. “Setiap destinasi harus memiliki keunikan. Pengelolaan yang baik, mulai dari fasilitas hingga kebersihan, sangat penting untuk menciptakan pengalaman wisata yang menarik,” katanya saat reses di Samarinda Utara, Selasa (5/11/2024).
Sapto juga mengingatkan perlunya melakukan survei terhadap pengunjung untuk memahami apa yang mereka cari ketika mengunjungi suatu tempat wisata. Survei ini penting untuk merancang pengelolaan yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan. “Penting untuk mengetahui apa yang dicari pengunjung, apakah mereka ingin berwisata alam, kuliner, atau sekadar mencari suasana baru,” tambahnya.
Masalah infrastruktur, khususnya jalan menuju destinasi wisata, menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan pariwisata. Sapto menekankan bahwa tanpa adanya akses yang memadai, sektor pariwisata sulit berkembang. “Jalan yang rusak atau sulit diakses akan membuat orang enggan berkunjung. Infrastruktur harus diperbaiki untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal,” ujarnya.
Dalam pengembangan pariwisata, Sapto menilai bahwa pendekatan holistik sangat diperlukan. Semua elemen, mulai dari kebersihan, fasilitas pendukung, hingga kemudahan akses, harus saling mendukung agar sektor pariwisata dapat berkembang secara maksimal. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat perlu bersinergi untuk mewujudkan destinasi wisata yang dapat menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. (adv)
– Husaini