harianbenua.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, bertekad untuk menghadapi pemotongan anggaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) yang signifikan. Meskipun Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum terbentuk, Fuad berkomitmen untuk tidak berdiam diri dan akan meminta klarifikasi terkait pengurangan tersebut.
“Saya akan berupaya mengembalikan anggaran beasiswa ini. Pendidikan adalah prioritas yang tidak seharusnya dikurangi, kecuali dalam situasi yang sangat mendesak,” tegas Fuad pada Kamis (24/10/2024).
Ia menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi bagi kemajuan daerah. Fuad mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pemotongan anggaran beasiswa dapat menghambat perkembangan potensi SDM. “SDM yang kuat adalah indikator kemajuan suatu daerah. Tanpa dukungan pendidikan yang memadai, bagaimana kita bisa memajukan Kaltim ke depan?” ujarnya.
Dalam APBD 2024, anggaran beasiswa hanya tercatat sebesar Rp200 miliar, berkurang 40 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan tambahan Rp20 miliar dari APBD Perubahan, total anggaran beasiswa kini mencapai Rp220 miliar, yang masih jauh dari angka sebelumnya. Pengurangan ini juga berdampak pada jumlah penerima beasiswa, yang kini hanya 47 ribu mahasiswa, dengan prioritas diberikan kepada 20 ribu mahasiswa dari keluarga miskin.
“Pengurangan anggaran beasiswa ini sangat disayangkan, karena ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan,” tutup Fuad. (adv)
– Husaini