Senin, 23 Des 2024
Nasional

Presiden Jokowi Syukuri Kenaikan Peringkat Daya Saing Indonesia ke Posisi 27

harianbenua.com – Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa syukur atas kenaikan peringkat daya saing Indonesia yang signifikan pada tahun 2024. Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 24 Juni 2024, Presiden menyampaikan bahwa saat ini peringkat daya saing Indonesia berada di peringkat 27 dunia.

“Yang patut kita syukuri karena dari sinilah kita tahu di mana kita berada, di posisi mana kita berada. Karena dalam kondisi yang seperti awal tadi yang saya sampaikan, tidak mudah memperbaiki ranking dalam kondisi dunia yang tidak menentu seperti sekarang ini,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan bahwa kenaikan peringkat daya saing tersebut dinilai dari berbagai aspek, termasuk sistem pemerintahan, dunia usaha, hingga ekonomi nasional. Di tengah situasi ekonomi global yang tidak pasti, Presiden menuturkan bahwa ekonomi nasional dapat terkendali dan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

“Karena ekonomi kita baik, kita bisa mengendalikan ekonomi, bisa meningkatkan growth. Pertumbuhan ekonomi itu menjadi kenaikan utama dari daya saing Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa dunia usaha dan bisnis di Indonesia yang semakin kompetitif turut berkontribusi dalam peningkatan peringkat daya saing negara. “Di sisi efisiensi bisnis, kita melihat ketersediaan tenaga kerja, jumlah dan skill yang memadai ini menyebabkan kita di level kedua, juga efektivitas manajemen perusahaan,” lanjut Presiden.

Kepala Negara mengingatkan seluruh jajarannya untuk tetap mencermati kondisi global maupun nasional. Kedua hal tersebut diyakini Presiden dapat berpengaruh terhadap penurunan peringkat daya saing Indonesia.

“Artinya apa? Stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas itu penting,” imbuhnya.

Meskipun peringkat Indonesia meningkat, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak untuk memperhatikan dua aspek penting yang dinilai masih lemah, yaitu kesehatan dan pendidikan. Menurutnya, kedua aspek tersebut harus diperbaiki agar daya saing Indonesia terus meningkat.

“Ini yang harus menjadi perhatian kita semuanya agar competitiveness ranking kita setiap tahunnya bisa terus kita perbaiki. Saya kira dua hal, menurut saya kesehatan dan pendidikan, yang perlu menjadi fokus utamanya tentu saja pemerintah ke depan,” kata Presiden Jokowi.



Baca Juga